Senin, 07 Desember 2015

Jenuh

Kamu pernah ngerasain jenuh? Pasti pernah karena itu hal yang manusiawi.
Menilik dari pengertiannya dalam KBBI, jenuh adalah jemu; bosan; suatu keadaan bosan terhadap pekerjaan yang selalu sama. Setiap kita yang pernah merasakan jenuh pasti punya cara tersendiri untuk mengatasinya, biasanya hal-hal yang berbau hobi.
Namun, apa jadinya jika kita justru merasa jenuh dengan hobi? Mungkin agak repot jika hobinya cuma punya satu, sehingga seperti tak ada pilihan lain untuk mengerjakan sesuatu yang kita sukai. Dan, itu dia masalahnya!
Malam minggu kali ini, aku agak direpotkan dengan keadaan yang demikian. Padahal, ini waktunya cocok banget buat me time yang biasanya selalu ada sensasi yang fun karena sibuk dengan hobi alias dunia sendiri (semacam dunia imajinasi). Mengingat besoknya adalah hari Minggu yang kebetulan gak ada kegiatan kemana-mana dan bebas tugas kampus (aslinya banyak tugas tapi sok-sok’an lupa), yang aku bayangkan adalah hari esok yang penuh dengan hibernasi.
Biasanya, selain hibernasi, aku selalu menyempatkan waktu aku untuk nyentuh naskah yang kebanyakan gak rampung, yang sekalinya rampung—ketika dibaca ulang—suka ada hasrat untuk merombak ulang (jiwa editor semena-mena), mungkin faktor mood atau apapun itu, tapi sepertinya ini adalah bumerang buat aku sendiri yang pada akhirnya, aku yang pengennya ngirimin naskah ke penerbit tahun 2015 ini, terancam gagal! So SAD T_T
Titik jenuh terparah yang aku rasakan mungkin saat ini, ketika hobi pun menjadi hal yang membosankan bagiku, menulis, aku seperti tak menemukan sensasi yang sama kayak dulu. Aku gak tahu kenapa. Bahkan, membaca, aku seperti butuh bacaan yang mmm apa yaaaa, memotivasi mungkin, tapi beberapa buku yang kubuka malah seperti terkesan flat atau akunya kali ya yang lagi rese sehingga buka buku tanpa nafsu gitu, semacam kehilangan nafsu makan untuk memakan ilmu dari buku itu #duh. Aaaaakkkk ada apa dengan diri ini?
Aku pikir, mungkin ini hanya sementara, atau inikah sindrom skripsi? Sindrom yang akan dirasakan semua pejuang tugas akhir? Iya kah? Padahal, ini baru mau mulai woy! Atuuuhlaaaah *jedotin kepala ke dinding hingga dindingnya yang retak* -_-
Dan, malam ini aku kebetulan lagi ngobrol sama temen aku, namanya dirahasiakan, dia cuma bilang dengan bijaknya: “Butuh motivasi? Kamu datang ke orang yang tepat!” Oh, oke aku cukup tertarik untuk meminta motivasi dari dia. Lalu setelah mencerna kata-kataku yang isinya keluhan semua, dia bilang: “Mungkin kamu sebenarnya sedang berada dalam tekanan, yang tanpa kamu sadari.” Duh, mungkin dia bener. *Nangis sesenggukan*
 So, aku cuma butuh pengertian. *apa sih*
Aku butuh sesuatu yang bisa membakar semangat dan ambisi aku yang semakin ke sini semakin mmmmm surut #hiks. Ayolaaah, jangan sampe nyerah sama keadaan menyebalkan ini!!! Semangaaaat doong!!! (Asli lah ngomong mah gampang)!! Huaaaaaa T_T
Dan, yang memperparah keadaan ini adalah ketika aku merasa ingin bercerita kepada seseorang tanpa kata-kata. Maksudnya, selain Tuhan yang sudah pasti tahu isi hatiku. Susah memang, sebelumnya aku pernah merasakan fase ini, dulu, dan yang kulakukan adalah sikap berontak. Kini, aku tak ingin itu terulang kembali. HELP!! [ ] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar