Rabu, 22 April 2015

Pidato Peringatan Hari Kartini

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin wabihi nasata’inu ala umuri duniawadin wa ala alihi washahbihi ajma’in. Rabbisrohli sodhri wayasirli amri wahlul ukdatamilisani wafqohu qouli.

Bapak Pembina beserta ibu ketua IKBI yang saya hormati. Bapak kepala tanaman beserta ibu wakil ketua IKBI yang saya hormati. Bapak kepala afdeling beserta ibu pengurus IKBI yang saya hormati. Dan tak lupa kepada ibu-ibu anggota IKBI beserta para tamu undangan yang saya hormati. 

Begitu cepat waktu berlalu, tidak terasa di tahun ini kita telah sampai pada tanggal dan bulan bersejarah, adalah tanggal 21 April  yang setiap tahunnya selalu kita peringati sebagai upaya mengenang jasa sang pelopor “Emansipasi Wanita” yaitu lahirnya Ibu Raden Ajeng Kartini.

Begitu berarti serangkaian makna yang tersimpan dibalik Emansipasi Wanita, Salah satunya adalah kebebasan kaum wanita untuk berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, istilah emansipasi bukanlah sekedar selogan basa basi, namun sebuah warisan yang harus dikembangkan seiring perkembangan zaman.

Kita menyadari tentang perkembangan tantangan zaman saat ini, masalah ekonomi, masalah sosial, masalah budaya dan perkembangan politik yang semakin menyudutkan pada perkembangan moralitas, dan tentu saja hal ini tidak akan pernah lepas dari kontribusi peran wanita dalam menghadapinya.

Banyak tugas dan kewajiban yang mesti kita jalankan mulai dari peran ibu terhadap anak-anaknya, peran istri terhadap suaminya, sampai pada peran tugas pekerjaan yang diembannya, bila semua ini kita jalankan tanpa meninggalkan kodrat sebagai kaum wanita, maka posisi wanita akan tetap berada pada posisi Mulia.

Ibu-ibu serta hadirin yang saya hormati,… dalam rangka mengenang jasa-jasa beliau, tidak ada salahnya kita mencoba evaluasi diri, tentang peran sikap kita sebagai kaum wanita dalam kehidupan keluarga dan lingkungan dimana kita berada. Hal yang sangat penting sekali dari sisi evaluasi adalah “menjadi wanita yang baik” sesuai posisinya, menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik saja adalah posisi mulia, karena disana ada anak-anak kita harus dibentuk menjadi generasi penerus bangsa.

Selamat hari ibu kartini, semoga kita diberi kekuatan dalam mengemban tugas mulia dan selalu ada dalam lindungan-Nya. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan, terima kasih.

Billahi taufik Wal Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh.   

Bandung, 21 April 2015
Wawan Darmawan