Minggu, 29 Juni 2014

Gosong


Dan ini hari Kamis, 19 Juni 2014. Biasanya tidur siang, pukul 16.33 WIB adalah kegiatanku untuk memasak. Lebih tepatnya belajar memasak. Iya, karena hidup ini adalah proses belajar! Yuk belajar :))))
Oke, alasan mengapa aku memasak adalah ada bahan untuk dimasak, ada sampeu disini dengan Bahasa Indonesianya singkong dan mamaku minta saran mau diolah menjadi apa. Aku menjawab “Comro we Mah” (Comro aja Ma). Comro atau oncom dijero adalah makanan khas Sunda berbahan dasar singkong dan diisi dengan sambal oncom yang bumbu-bumbunya adalah resep rahasia, hehe.
Karena aku yang menyarankan singkong tersebut diolah menjadi comro, sehingga akulah yang meracik bumbu oncomnya, hanya meracik sih, tetap saja yang marut singkongnya adalah mama, tetapi untuk urusan penggorengan diserahkan ke aku sepenuhnya, duh senang sekali mendapat kepercayaan seperti itu. Dan setelah racikan bumbu oncom sudah siap, waktunya mencetak menjadi sebuah produk terkenal di daerahku yaitu COMRO ALA NENG SREA (karena kalau CHEF itu untuk laki-laki, di Sunda mah panggilan “Chef” itu untuk laki-laki, lebih tepatnya “Cep” sih).
Singkat cerita, comro sudah matang bahkan kelewatan matang alias gosong. Aku sangat shock, karena sebelumnya mamaku bilang “kade ulah ngalamun” (hati-hati jangan banyak melamun), hehe dan ternyata.... ooooo tidaaaakk!!
Aku sedikit menjerit, lalu mamaku datang dengan wajah yang sepertinya kesal tapi sudah malas berbicara itu menghampiriku dan melihat hasil gorenganku, mungkin ini sudah terlalu sering aku lakukan membuat mama bosan memarahiku. Yaa, aku memang ceroboh. Akhirnya, aku cicipi comro gosong itu dan dengan wajah senang (disenang-senangkan lebih tepatnya hehe), “Mmm, enak mah, seger” Sambil terus memakan comro dengan lahap, aku bilang seger karena bumbu oncomnya pedas banget, hingga aku meneruskan berbicara “teu karaos pait da mah, katutupan ku lada, hehe” (Nggak kerasa pahit kok mah, karena ketutup sama rasa pedasnya, hehe).
Mama pergi dari dapur dengan wajah biasa aja tapi buatku itu luar biasa. Sambil membuat cetakan sesi kedua, aku berfikir, “Hmm. Bagaimana jika aku melakukan hal serupa dirumah mertua?, Hah tidaaak! Memalukan! Mungkin bisa saja aku yang memakan sendiri masakan gosongku lalu segera kuhabiskan, tetapi image suka memasak gosong itu lho yang kupikir mungkin tidak akan mudah habis dari ingatan sang mertua, ih!” gumamku dengan kernyitan di dahi :(((((


Tidak ada komentar:

Posting Komentar