Senin, 06 Januari 2014

Kehidupan


Salam.. Ditemani secangkir air teh khas Bandung yaitu air teh hangat yang pas dengan cuaca Bandung yang sejuk, katanya. Teman-teman yang orang tuanya banggakan, saya akan bercerita tentang hasil renungan jalan kehidupan yang keras ini. Aseekkk. Tapi ini serius! Kehidupan yang sangat luar biasa ini diciptakan oleh Sang Pencipta lengkap dengan elemen-elemen di dalamnya. Termasuk diri kita sebagai manusia yaitu makhlukNya yang sempurna dari makhluk yang lain. Disebut sempurna karena memiliki akal dan hawa nafsu, bukan memiliki akal saja atau nafsu saja. Itulah maksudnya. Tapi, kita sering menyebut diri kita ini juga tidak sempurna karena memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi intinya kita itu sempurna atau tidak? Hayooooo? Mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang~
Kehidupan ini. Telah mengajarkan banyak hal. Dengan begitu banyak ragamnya, semua orang tahu karena adanya kehidupan, semua orang rasa karena adanya kehidupan, semua orang ada karena adanya kehidupan dan semua orang kembali (mati) karena adanya kehidupan. Terlalu rumit jika berbicara tentang yang satu ini. Tapi justru kerumitan itulah yang membuat saya tertarik untuk dijadikan sebagai bahan tulisan yang sangat sederhana dan ga jelas ini. Hehehe~ Namun, rasanya sangat patut saya ucap syukur atas terciptanya kehidupan ini, karena itulah aku ada disini bersama keluarga dan kawan-kawanku :)) Dari kehidupan ini, saya belajar artinya keyakinan (iman), saya belajar artinya perasaan, saya belajar artinya perjalanan, saya belajar artinya pengorbanan, saya belajar artinya perjuangan, saya belajar artinya mimpi dan harapan, saya belajar artinya kehadiran seseorang yang diciptakan untuk seseorang. Iya, arti diciptakan ayah untuk ibu dan ibu untuk ayah yang menjadikannya sepasang suami isteri yang sakinah mawaddah warahmah, arti diciptakan aku untuk melengkapi kehidupan ayah dan ibuku menjadi sebuah keluarga kecil dan bahagia, arti diciptakannya teman yang menjadikannya seseorang merasa tidak sendiri untuk berbagi apapun, dan mungkin pada saatnya aku mengetahui arti kehadiran seorang imam untukku dan aku sebagai makmumnya yang menjadikannya aku sepasang teman hidup yang sejati sampai maut memisahkan aku dan dia. Aaahh banyak sekali memang. Tapi terlepas dari itu semua, saya sangat menikmati jalan kehidupan saya sendiri, kehidupan yang penuh lika-liku ini, tawa karena bahagia, tangis karena sedih, kecewa karena harapan yang tidak tercapai, mimpi yang menjadi kekuatan untuk tetap bertahan dalam suatu perjalanan, cinta dengan keramahan, cinta dengan racunnya, rindu yang menyiksa, gelisah karena ingin, ingin sesuatu yang bukan menjadi kebutuhan yang menjadikannya galau dan dilemma. Subhanallah, itu semua ada karena adanya kehidupan. Alhamdulillah sudah menjadi bagian dari kehidupan ini. Terima kasih ya Allah ;))
Dan bagaimanapun jalan cerita kalian tentang kehidupan, yakinilah semuanya tidak ada yang sia-sia. Salam cinta atas nama kehidupan yang luar biasa. Selamat menikmati hidup masing-masing. Sebelum akhirnya kita berhenti untuk hidup.


Srea bersama kamar kost yang penuh cinta,   
(anggap ada tanda tangan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar