Senin, 06 Januari 2014

Aishiteru Menulis


Salam. Selamat siang atas nama matahari yang bersinar untuk bumi dan perasaan hati yang membutuhkan suntikan motivasi, hehe. Selamat membaca atas nama semangat yang menggebu. Hari ini aku ingin sekali menulis, mengapa? Karena beberapa alasan termasuk tidak ada kelas dan lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa J Namun, dibalik keinginan yang sangat baik ini, aku tidak punya ide untuk menulis apa. Walaupun begitu, aku tetap saja melakukannya karena ku yakin dengan terus jari jemariku berjalan dengan syahdu mengukir kata-kata ini, dengan sendirinya hati dan pikiranku berjalan mengitari bayangan, mencari inspirasi dan dengan sendirinya akan membentuk tulisan yang sangat indah. Entah tentang apa, aku hanya ingin menuliskan sesuatu yang menarik, menarik jemari ini terus berjalan dan bercerita begitu panjang dan memberi kesan mendalam bagi siapapun yang sedang menjalani kehidupan yang cantik ini...
Hmmm... Diriku... Ada sesuatu yang terjadi dalam diri ini. Siapa yang tahu? Semua terasa begitu saja. Seseorang yang memiliki mimpi menjadi seorang penulis, ah rasanya bertolak belakang dengan yang sedang dia pelajari dalam kelasnya. Jauh. Tidak ada kaitannya. Kata siapa? Apapun yang ada di kehidupan ini, dalam bidang apapun, dalam keadaan apapun, semua orang... ya, semua orang telah menjadi penulis atas nama kehidupannya. Mereka menulis mengikuti alur jalan kehidupannya, mengalir begitu saja sehingga terbentuk cerita yang indah, menarik, beragam dan berkesan... oh, aku telah melupakan satu hal. Aku lupa bahwa Tuhan menciptakan kehidupan ini dengan segala aspek didalamnya, termasuk ceritanya. Menulis berarti mengukir cerita, semua orang telah melakukannya, namun setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menuangkannya. Ada yang menuangkan dalam bentuk tulisan (menulis dalam arti yang sebenarnya), ada yang menuangkan dalam bentuk non verbal, menuangkan dalam bentuk verbal dan ada yang menuangkan dalam bentuk apapun dengan caranya sendiri. Banyak.
Aku bukan seorang pujangga hebat. Aku bukan seorang penulis handal. Aku juga bukan seorang sastrawan besar. Aku hanya seorang kawan yang sedang mencari kawannya, yang tidak perlu mengerti, hanya perlu ruang untuk menerima, menerima kisah kasih kehidupan. Menulis, ya dengan menulislah aku bisa menuangkan apapun yang kurasa, apapun yang aku inginkan, apapun yang sedang terjadi, semuanyaa tanpa jawaban.. Aku menulis dengan begitu adanya, mengikuti kata hati, mengikuti alur kehidupan, mengalir begitu saja. Dengan menulis, aku tidak mendapatkan solusi, tapi aku menciptakan solusi. Dengan sendirinya, tulisan diriku sendiri telah membuat suatu kesimpulan hebat tentang satu pengertian. Ini bukan gurauan. Realistis dan spontan. Tidak perlu sandiwara ini dan itu. Tulisan telah memberikan arti kejujuran dan keihlasan menerima. Tanpa komentar. Hanya menerima. Lebih cukup dari kata mengerti.
Dengan begitu, aku sangat mencintai menulis. Aku sangat mencintai tulisan, tulisan siapapun yang memberikan kicauan bermanfaat, tulisan apapun yang memberikan kobaran semangat, dan tulisan bagaimanapun yang telah membuatku doronngan untuk melakukannya, yaitu menulis. Aku menulis tentang diriku, tentang jalannya kehidupanku, tentang kabarnya perasaanku, tentang satu waktu, tentang satu jiwa yang memberikan makna. Makna dengan arti kesan yang sangat mendalam. Aku akan senang sekali jika semua tulisan kehidupanku bisa membuat kobaran semangat untuk siapa saja yang membacanya, namun jika tidak. Aku sudah sangat senang dan bersyukur telah membuat kobaran semangat untuk diriku sendiri dan aku sangat berterima kasih kepada orang-orang luar biasa yang telah menanamkan butiran-butiran makna atas tulisannya. Ah, aku cinta menulisJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar