#dokpri_akutidaksuka
Ketika
suatu kejahatan terjadi didepan mata kepala kita sendiri, maka apa yang harus
kita perbuat? Untuk hal yang satu ini mungkin sekarang telah menjadi sesuatu
yang vital dalam kehidupanku. Disaat aku merasa harus memilah-milih teman dalam
pergaulan, disaat aku disuguhkan sebuah pilihan yang sebenarnya mudah untuk
dipilih tapi sulit untuk dilakukan.
Usiaku
kini sedang dialami berbagai macam pilihan atas jalan kehidupan yang akan aku
pilih. Tidak jarang aku harus dihadapkan dengan sebuah hal yang menjadikan
perang batin atas diriku sendiri. Dengan bekal pendidikan agama sewaktu masih
kecil, itu tidak cukup kuat untuk menghadapi segala persoalan rumit ketika aku
berhijrah dari kehidupan didalam rumah
yang penuh dengan rasa aman dan nyaman. Tinggal sendiri disebuah kost-an
menuntutku menjadi pribadi yang mandiri dan tidak cengeng. Seiring berjalannya
waktu aku nikmati hari-hari sendiri di kota orang, sebuah lingkungan yang
sedikit jauh berbeda dengan kehidupanku ketika di kampung halaman. Aku harus
bertemu dengan orang-orang baru dalam kehidupanku, babak baru itu dimulai
dengan sebuah perkenalan yang berlanjut menjadi sebuah pertemanan.
Sebuah
kejadian yang tidak jarang terjadi, yaitu hal yang dapat membuat hati berontak
menolak namun apa daya bibir tak mampu berucap ‘jangan lakukan itu teman, itu
perbuatan tidak baik’, tanganpun tak mampu mengelak untuk menghentikannya,
serta kaki yang diam kaku tidak bisa bergerak lari jauh, hanya bisa
diam/pura-pura tidak peduli dan hati menangis. Ternyata, aku belum punya cukup
keberanian besar untuk menghentikan perbuatan yang tidak baik ini. Aku terlalu
takut dengan resiko yang akan aku terima jika aku memperlihatkan
ketidaksukaanku terhadap perbuatan temanku itu, dia pasti marah dan akan
menjauhiku. Aaaah, kenapa aku malah takut terhadap temanku dibandingkan dengan
Allah? Astaghfirullah~ :(((
Tidak ada komentar:
Posting Komentar