Aku pernah bertanya kepada seseorang tentang
siapakah idola dalam hidupnya. Lalu, dia menjawab: “aku tidak punya idola”
“kenapa?” tanyaku
“dulu sih pernah punya idola, tapi sekarang
engga. Karena setelah kusadari untuk apa aku punya idola? Misalnya aku suka
sama si A karena prestasinya tapi aku tidak suka dengan cara berpakaiannya,
atau suka sama si B tapi ga suka sama gaya hidupnya. Yang pada akhirnya aku
berfikir bahwa, untuk apa kita mengidolakan mereka dengan pengorbanan kita
menyenangkan mereka, misalnya membeli barang-barang yang berhubungan dengan
mereka sedangkan apa yang mereka lakukan untuk menyenangkan kita (pengaruh
positifnya apa untuk kita), bukan hanya kita senang sudah melihat wajahnya dari
layar kaca atau mendengar suaranya.”
Memang, biasanya seseorang menganggap bahwa
idola tersebut adalah sosok yang hebat dan ingin menirunya hampir 100%. Dan itu
yang gawat. Mario Teguh bilang: “Jangan meniru idolamu seratus persen, karena
pada akhirnya kamu tidak akan menjadi diri kamu sendiri dan tidak akan mampu
pula menjadi dirinya. Tapi ambilah hal positif dari beberapa orang hebat, lalu
bentuklah hingga menjadi dirimu yang hebat. Itu.”
Jadi.. Idolakanlah mereka, yang paling tidak
mereka bisa ngasih energi positif. Kitu
cenah yess!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar