Minggu, 6 Desember 2015 merupakan malam yang sangat
dinanti para finalis The Remix Grand Final, yaitu Monostereo (Melly Mono dan
Osvaldo Rio) dan Soundwave (Rini Wulandari dan Jevin Julian), karena malam ini
adalah penentuan pemenang The Remix 2015.
Sebagai penonton yang cukup setia, aku menonton acara
ini dari awal walau pada dasarnya aku gak ngerti remix atau genre electronic music yang sekilas terdengar
bising dan cuma cocok buat party.
Tapi, sebagai penikmat musik yang gak ngerti tekniknya,
aku cukup terhibur dengan ajang kompetensi ini, karena pertama, ajang ini anti mainstream dan baru pertama kali
diadakan di teve yang konsepnya keren banget. Kedua, karena aku tahu yang
ngadain acara ini Net TV (televisi masa kini) yang setiap acaranya selalu fresh dan beda dari teve-teve lain.
Ketiga, karena aku suka sama beberapa finalisnya yang mungkin sudah eksis dan
punya karya dalam bidang musik sebelumnya tapi disini mereka tampil beda dan
sangat kompetitif.
Dari awal aku nge-idola-in banget soundwave karena
penampilan mereka selalu pumping,
seksi, keren dan pecah, bahkan dari awal mereka selalu berada di peringkat
pertama dalam voting twitter. Baik
Rini maupun Jevin, mereka udah punya daya tarik tersendiri dan selalu memberi
kesan konser dalam setiap penampilannya, hingga gak aneh mereka sampe ke grand
final ini.
Sedangkan, monostereo benar-benar memberi kejutan banget
bisa berada di grand final hingga ditetapkan sebagai juaraaaaa, woowww!!
Terharu banget dan bangga banget sama Rio yang merupakan finalis termuda yaitu
20 tahun. Juga Teh Melly tak kalah kerennya karena yang aku tahu aliran musik
Teh Melly itu mellow, tapi di the
remix ini Teh Melly bener-bener tampil beda. Salut dan congratulatiooonnnnn!!!!
Wuhuuuu!!!!
Well, dengan segala keunikan dari mulai konsep acara
hingga surprising dari setiap
epidosenya, aku sangat terhibur dengan acara the remix ini. Dan, aku setuju
sama judgers yang mengatakan bahwa kedua
finalis ini udah jadi juara!!
Dari Soundwave, kita mungkin bisa belajar arti prestasi
dan konsistensi. Mereka yang selalu berada dalam voting tertinggi dari awal hingga sampai ke grand final merupakan
wujud konsistensi mereka mempertahankan prestasi, karena pada dasarnya mempertahankan
itu lebih sulit ketimbang mencapainya. Dan, dari Monostereo, kita mungkin bisa
belajar arti berproses dan berkembang, karena ruang kompetensi adalah tempat
untuk itu hingga kita tercatat sebagai pemenang, tentu saja itu tak mudah. That’s the point!
“Di The Remix ini
gak ada me time!” – Melly (Monostereo)
“Aku bener-bener
belajar di sini, nguras otak dan waktu banget.” – Osvaldo Rio (Monostereo)
“Di belakang layar
kita bener-bener saling support dan aku berusaha menjadi diri sendiri di
setiap penampilan.” – Jevin Julian (Soundwave)
“Selalu berusaha
menampilkan yang terbaik, walau kadang stres.” – Rini Wulandari (Soundwave)
Oh YAP, once again!
Alasan lain aku menonton acara ini karena aku suka banget sama hostnya, Deva
Mahendra yang kece banget karena ternyata multitalenta! Dia bisa nge-host, acting, nge-rap dan nge-gombal.
Hahaha~~~ [ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar