Alhamdulillahi
rabbil ‘alamin wabihi nasata’inu ala umuri duniawadin wa ala alihi washahbihi
ajma’in. Rabbisrohli sodhri wayasirli amri wahlul ukdatamilisani wafqohu qouli.
Bapak Pembina beserta
ibu ketua IKBI yang saya hormati. Bapak kepala tanaman beserta ibu wakil ketua
IKBI yang saya hormati. Bapak kepala afdeling beserta ibu pengurus IKBI yang
saya hormati. Dan tak lupa kepada ibu-ibu anggota IKBI beserta para tamu
undangan yang saya hormati.
Begitu cepat waktu
berlalu, tidak terasa di tahun ini kita telah sampai pada tanggal dan bulan
bersejarah, adalah tanggal 21 April yang
setiap tahunnya selalu kita peringati sebagai upaya mengenang jasa sang pelopor
“Emansipasi Wanita” yaitu lahirnya Ibu Raden Ajeng Kartini.
Begitu berarti
serangkaian makna yang tersimpan dibalik Emansipasi Wanita, Salah satunya
adalah kebebasan kaum wanita untuk berperan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, istilah emansipasi bukanlah sekedar selogan basa basi, namun sebuah
warisan yang harus dikembangkan seiring perkembangan zaman.
Kita menyadari tentang
perkembangan tantangan zaman saat ini, masalah ekonomi, masalah sosial, masalah
budaya dan perkembangan politik yang semakin menyudutkan pada perkembangan
moralitas, dan tentu saja hal ini tidak akan pernah lepas dari kontribusi peran
wanita dalam menghadapinya.
Banyak tugas dan
kewajiban yang mesti kita jalankan mulai dari peran ibu terhadap anak-anaknya,
peran istri terhadap suaminya, sampai pada peran tugas pekerjaan yang
diembannya, bila semua ini kita jalankan tanpa meninggalkan kodrat sebagai kaum
wanita, maka posisi wanita akan tetap berada pada posisi Mulia.
Ibu-ibu serta hadirin
yang saya hormati,… dalam rangka mengenang jasa-jasa beliau, tidak ada salahnya
kita mencoba evaluasi diri, tentang peran sikap kita sebagai kaum wanita dalam
kehidupan keluarga dan lingkungan dimana kita berada. Hal yang sangat penting
sekali dari sisi evaluasi adalah “menjadi wanita yang baik” sesuai posisinya,
menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik saja adalah posisi mulia, karena
disana ada anak-anak kita harus dibentuk menjadi generasi penerus bangsa.
Selamat hari ibu
kartini, semoga kita diberi kekuatan dalam mengemban tugas mulia dan selalu ada
dalam lindungan-Nya. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala
kekurangan, terima kasih.
Billahi taufik Wal Wassalamu’alaikum warohmatullahi
wabarakatuh.
Bandung, 21 April 2015
Wawan Darmawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar