Selamat Hari IBU!!
Ya, hari ini, tepat pada tanggal 22 Desember 2015, sejarah mencatat sebagai hari ibu. Mengapa harus ada hari ibu? Padahal sejatinya, kasih seorang ibu untuk anaknya tak pernah mengenal waktu, tak lekang barang sedetik pun, aku yakin kalian semua setuju.
Tetapi, “anggap sajalah hari ini sebagai klimaksnya,” tutur penulis yang berasal dari Bandung, Pidi Baiq, dengan gaya celetukannya di twitter saat menjawab mention dari para penggemarnya, eh sebut saja kawan-kawannya.
Betul, apa boleh buat, di Indonesia bahkan di seluruh dunia, selalu ada hari-hari bersejarah yang apabila tanggal tertentu terulang, merayakannya seolah-olah menjadi tradisi bagi siapapun yang ingin merayakannya. Jika tidak pun, tenang saja, tak jadi dosa. Hanya saja, mungkin, terkesan tak memiliki ruang perasaan untuk sebuah kenangan. Dan, sepertinya, dari kita sangat tahu betul arti kenangan, hingga sangat perlu untuk dirayakan sebagai ungkapan rasa terima kasih atau ungkapan rasa rindu #duh. Buktinya, selain hari ibu, ada hari ulang tahun, hari kemerdekaan, hari bumi, hari kartini, hari pahlawan, bahkan hari jadian #eh.
Oke, bicara soal hari ibu. Dari pagi, aku menstalking timeline media sosial bahkan recent update di bbm. Dan, oh, banyak sekali yang memasang display picture bersama ibu masing-masing dengan menulis ucapan selamat hari ibu di personal message. Hal tersebut, sungguh haru, betapa momen indah bersama ibu seperti terulang, mengenang betapa bandelnya kita bersanding dengan betapa besarnya tulus kasih ibu, yang mungkin di hari lain, kita tak terpikirkan.
Walau begitu, ada beberapa gambar dan tulisan teman-teman yang cukup unik, yang terasa lucu bahkan terasa menyindir. Berikut ucapan-ucapan unik beberapa temanku:
1. Selamat Hari Ibu untuk para ibu di dunia ini, termasuk ibumu, calon mertuaku. #kode pengen di lamar untuk cewek baper#
2. Selamat Hari Ibu untuk calon ibu dari anak-anakku. #kode keras banget seorang cowok pengen ngelamar tapi belom ada manuver, ckckck#
3. Nulis Selamat Hari Ibu di sosmed, tapi udah ngucapin langsung belom ke ibunya. Hayoooo. #sindiran nih, bener juga tuh#
4. Love You MOM weh ah, ari dititah meuli katuncar jeung tabung gas ku indung mah embung. #hahaha, seolah seorang ibu yang sedang bicara# (bhs Sunda: bilang love you, Mom! Ah, tapi kalau disuruh beli ketumbar sama tabung gas gak mau)
5. “Mah, aku sayang mamah” | “……” | “Kenapa, Mah?” | “Kayaknya kita temenan aja deh” | “*&^%$##” #hahaha, salah tangkep, dipikir nembak cewek# (diambil dari twitter Bang @Dzawinur)
6. “Mah ini kadonya, Selamat Hari Ibu,” | Anjr*t, selama ini gue besarin elu, ngurus elu sampe segede gini, tapi elu cuma ngasih gue beginian? | “___” #wkwkwk jleb banget, ini sih sindiran frontal banget, cocok jadi bahan renungan# (diambil dari twitter Bang @Dzawinur)
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan unik lainnya yang terkadang sekilas seperti lucu, tetapi mengandung filosofi yang dalam #halah.
Well, aku sendiri, cukup merasa #jleb dengan keenam contoh diatas, karena posisiku kadang seperti jadi cewek baper kayak nomor satu. Kadang jadi cewek yang dibaperin sama cowok yang belom ngasih manuver apa-apa kayak nomor dua. Kadang jadi anak yang kayak nomor tiga, gak punya nyali buat ngomong langsung ucapan itu ke ibu, karena malu, gak terbiasa gombal ke ibu, biasanya nge-gombalin cowok (yaelah dasar cewek agresif!) HAHA. Kadang jadi anak yang so sweet di media sosial namun tak semanis di dunia nyata, terutama ketika mamaku nyuruh aku ke warung, hahaha pas di nomor empat. Terkadang pula aku berada di posisi nomor enam yang mungkin jadi bahan renungan yang dalem banget karena udah segede gini belom bisa bikin mama bangga, masih nyusahin, masih manja, masih belom ngasih sesuatu yang berharga #ah sedih#. Tetapi, untuk nomor lima, itu kayaknya gak mungkin, jarang juga kayaknya ibu yang ampe salah tangkap kayak gitu, hihihi.
So, dari beberapa contoh ucapan sebagai ungkapan dari temen-temenku, aku terpikirkan satu hal, hari ayah. Kalau gak salah, hari ayah ada kok, ya? Tapi aku lupa dan tak banyak yang tahu mungkin, jadi tak se-booming hari ibu.
Ayaahh... walau hari ini ibu sedang terkenal, tetapi tanpa ayah, ibu tak akan menjadi ibu, terlebih tanpa anak, ayah dan ibu tak menjadi orang tua. Jadi, untuk para ayah, jangan cemburu semua orang menyebut nama ibu, karena dibalik itu semua, peran ayah sangat berharga. [ ]
Karang Anyar, 22 Desember 2015
Srea,
Bersama guyuran cinta dari ibu dan ayah