Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hai hai hai, apa kabar semua ^_^ lama aku tidak menulis tulisan
yang mungkin untuk sebagian orang gak penting ini. Hehe. Kali ini aku merasa
perlu pake banget untuk menulis dengan niatan berbagi kepada siapa saja yang
dengan sengaja atau tidak sengaja membuka blogku dan sudi membacanya, hihi. Dan
semoga bukan hanya sekedar bacaan biasa tetapi akan memberi manfaat kepada
semuanya termasuk diriku, Aamiin...
Hhhhhhh, memang butuh bernafas panjang dan lega untuk memulai
menulisnya. Bukan apa-apa, tetapi selain karena aku masih hidup juga karena
membutuhkan fikiran yang fokus dan rileks, hehe lebay ah -_-
Baiklah kita mulai ajadeh, basa basi mulu jadinya, hehe. Oke,
gini ya aku mau berbagi sedikit pengalaman yang sudah kualami. Beberapa waktu
ke belakang aku mendapatkan kabar yang lumayan buruk, aku sangaaaat kecewa dan
aku yakin siapapun yang mengalami hal yang sama sepertiku juga akan merasakan
hal yang sama. Maaf aku gak cerita detailnya, males ketiknya, hehe. Peace ^_^
Ya, memang dalam kehidupan ini kita pasti akan mengalami lika
liku, kadang senang kadang sedih, kadang diatas kadang dibawah, semuanya memang
datang secara kadang-kadang hehe ya maksudnya secara tiba-tiba gitu bro. Dan
aku yakin siapapun yang mendapatkan kabar buruk tiba-tiba itu pasti gak enak,
tapi kalo dapetnya kabar baik ya seneng. Ya iyalah. Oke itu manusiawi.
Jadi intinya apa ini?
Oke intinya adalah bahwa Allah SWT tidak pernah menciptakan
sesuatu dengan sia-sia, begitu juga Allah SWT yang mengatur semua kehidupan
kita. Kita semua tahu kita hanya harus menjalankannya. Waktu itu, setelah
mendapat kabar buruk aku jadi sedikit merenung. Kenapa ya? Apa yang salah? Ya
pokoknya kayak gitulah muncul pertanyaan-pertanyaan yang biasa. Namun akukan
orangnya paling seneng curhat, nah waktu itu aku cerita kan ke orang-orang yang
aku percayailah yang mungkin bisa ngasih aku motivasilah. Hmm... pada saat itu
aku cerita sama seseorang, dia teman lama sebenarnya yang kebetulan baru lagi
kontek-kontekan, ya sekaligus nostalgia jaman dulu ya sekalian aku berbagi
cerita juga. Alhamdulillah dia orangnya cukup enak diajak ngobrol, dia pendengar setia dan yang paling penting dia
itu bisa ngasih solusi ataupun motivasi agar aku bangkit dan semangat. Katanya
seperti ini (intinya) : “Allah itu akan melihat proses, bukan hasil. Jadi ya
seharusnya jangan terlalu memikirkan mengapa hasilnya begini begitu, tapi ya
introspeksi apakah prosesnya memang sudah cukup untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Seharusnya dalam belajar itu, kita niatkan untuk Allah. Dan ini penting
juga bahwa setelah kita belajar, coba aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
bukan mengaplikasikannya disaat ujian akhir saja” ya intinya seperti itu tapi
ini kata2nya kurang lebihlah kayak gitu memang ada sedikit penambahan dan
pengurangan soalnya aku lupa persisnya seperti apa. Pokonya intinya gitulah.
Hmm.. ngerti kan? Iyaaa... jadi kabar buruknya aku dapet nilai kecil bro.
Setelah kufahami, kurenungi, ternyata ya benar juga ya kata dia.
Hmm... insyaa Allah aku akan mencoba mengaplikasikannya deh. Harus bisa ^_^
Okey.. ada lagi nih yang ngasih kata-kata motivasi. Beberapa
lama kemudian aku cerita juga ke dosen waliku, soalnya beliau bertanya mengapa
IP bisa turun di semester 2. Apa kendalanya? Ya aku cerita ke beliau bahwa ada
satu mata kuliah yang nilainya anjlok. Tapi masalah besarnya adalah mata kuliah
ini itu sebagian hafalan. Belum lagi itu mata kuliah yang sebenernya sudah aku
pelajari waktu Sekolah Menengah Kejuruan. Mungkin masih mending kalau aku
lulusan SMA, tapi ini masalahnya makadariitu_- Oke dan aku cerita panjang lebar
ke beliau bahwa memang untuk mata kuliah yang satu ini aku lebih subjektif.
Maksudnya aku lebih melihat seberapa aku suka seberapa aku nyaman dengan dosen
ya segitulah nilai aku. Soalnya memang dari waktu jaman sekolah juga prestasi
aku kaya ditentukan oleh seberapa aku menyukai gurunya. Dan mungkin disitulah
letak kesalahan terbesar. Daaaan setelah panjang lebar beliau menasehati bahwa
cobalah sekarang tekhnik belajarnya dirubah. Jangan subjektiflah karena setiap
orang pasti memiliki cara penyampaian materi berbeda. Punya wibawa berbeda. Dan
suka tidak suka ya wajar aja sih. Namun, pola fikir seperti itu seharusnya
tidak diterapkan dalam menimba ilmu. Mereka hanya ditugaskan untuk
menyampaikan. Ya seharusnya diluar itu kita tetap profesional bisa belajar
dengan baik dan seharusnya tidak perlu mencampur adukkan rasa mood kepada subjektif sehingga tidak
memberikan mood juga secara objektif.
Ya kurang lebih seperti itulah beliau panjang lebar menjelaskan dan cukup mengiris
hati dan pikiran juga sih, hehehe...
Oke.. semua itu aku rangkum dan dipikirkan sejenak dalam sebuah
malam yang gak dingin karena aku berada di kamar. Dan ditemani sebuah musik
yang melantunkan syair-syair penyesalan. Hmmm... rasanya aku baru disuntik
motivasi nih hehe. Aku harus bangkit. Harus sedikit mengubah pola fikir.
Pokoknya di semester selanjutnya aku harus profesional dengan tidak
mengaplikasikan belajar secara subjektif, tapi harus objektif. Kan semuanya
juga buat kebaikan aku sendiri. Ayolah berubahlah demi masa depan. Demi orang
tua. Demi diri sendiri. Dan demi kebaikan yang aku harus junjung tinggi.
#ciiiiaaaaaa hihihihiii
Well well well, terlepas dari itu. Aku mau bahas teman
seperjuangan sekolahku dulu yah. Sudah sedikit disinggung sih diatas. Iyaaa,
itutuh yang baru kontekan lagi, hehe. Yup, dia seorang laki-laki. Emm gimana ya
ceritanya jadi bingung gini, hehe. Okelah yang pada intinya aku seneng bisa
kontekan lagi sama dia, selain dia enak diajak ngobrol dan bisa ngasih
motivasi, memang kehadiran dia aku tunggu tunguu sih #cieeeeee hahaayy.. ya ngertilah ya maksudnya^_^ okee kan
pertama dia dulu yang ngasih motivasi, ya siapa yang ga seneng ya? Haha.. dan
diluar itu semua aku jadi sering kontekanlah sama dia. Sering ungkit2 masa
lalu, cerita-cerita banyaklah yang membuat aku nyaman ngobrol sama dia. Nah
tapi ada hal yang membuatku sedikit gimana gituu-_- IYAAAAA setelah cerita ke
dosen waliku tadi, dan dikasih masukan soal (subjektif-objektif) itu. Tiba-tiba
aku ngerasa bukan Cuma kebetulan aku cerita ke beliau dan dikasih kata-kata
itu. Tapi, skenario Allah memang gak diduga-duga. Maksudnya yaaa.... Aduuhhh
gimana ya bingung nih kata2nya. Harus kursus merangkai kata2 dulu deh ini
kayaknya hehe. JADIIIII setelah aku bertekad untuk merubah pola fikirku tadi,
tidak lama kemudian aku mengalami semacam ujian hidup #aseekk hihihi. Ya
maksudnya tiba-tiba aja temenku tadi rada-rada menghilang. Hihihihiii hantuu
kaleee.. Ya pokonya aku ngerasa beda ajalah, bahkan sempet berfikir harus siap
kalo tiba-tiba dia pergi hikshiks.. hihii lebaayy... YUUUPPPPPPP BETUL!!!!
Disinilah aku harus mengaplikasikan sebuah cara baru dalam menghadapi sesuatu.
Nah, bukan hanya dalam hal belajar aja. Tetapi dalam segala hal
doooong......... HUUUUUUUUUUGGGGGHHH..........
***
Kedekatan aku dan dia memang tidak ada yang menduga, dulu waktu
kita masih SD ga terlalu akrab. Namun aku uda mengagumi dia haha. Ya wajarlah
dia salah satu laki-laki idaman wanita (kalo orangnya baca pasti senyum2, tapi
dia kayaknya gakan pernah baca deh kecuali aku yang ngasih tau alamat blogku
atau dianya ngepoin aku HAHA). Begitupun pas waktu SMP (karena kebetulan sesekolahan
lagi). Singkat cerita, setelah kurang
lebih 2 minggu kita deket. Lebih dari temen. Kalo dari aku sendiri dari awal
uda ngerasa aneh, masalahnya akukan punya prinsip yang maunya dipertahankan
namun memang sedikit goyah untuk beberapa waktu. Daaan setelah aku mencoba
mempertahankan prinsip itu, ya dia datang. Tapi, akusih ga terlalu khawatir
yaa, karena kurang lebih prinsip aku sama dia sama loohhh ^_^ ciiuusss... yang
meskiiii untuk beberapa saat kita deket ngerasa ada yang aneh. Gatau deh dia
ngerasain atau engga. Tapi kayaknya dia jugangerasain. Hmm. Pada suatu hari,
dia memutuskan untuk tidak terlalu sering kontekan, untuksedikit jaga jarak,
semacam itulah.. Akusih ga kaget, karena dari awal aku ngerasa aneh itukan. Nah
pas hari itu, aku merasa sedih ya dikitlah, soalnya ada ketakutan akan
kehilangan dia. Yang sebenarnya aku ga usah merasa takut kehilangan karena aku
sendiri tidak memilikinya. Yakan?_- tetapi berbeda dengan hati. Teori seperti
itu ga selaras!! Diluar itu semua,, aku setuju dengan pernyataan dan keputusan
yang dia ambil, memang sebaiknya begitu koq. Ya intinya semua hanya demi
menjunjung kebaikan. Kita sama-sama meyakini bahwa seandainya kita berjodoh ya
ga bakalan kemana yah. Kita pasti akan dipertemukan kembali dengan caranya
Allah yang lebih indah_^ Namun, seandainya kita bukan jodoh. Tetap cara Allah
yang akan memberikan jalan untuk kita. Yang jelas kita tetap berdoa yang
terbaik untuk kedepannya. Aaahhhh jadi sedih gini, hikksssss....
OKE, pelajaran yang dapat aku ambil selama dekat dengannya
adalah banyak banget hehe.. Untuk salah satunya adalah dia selalu memberikan
kata-kata nasihat ketika saat itu aku melakukan kesalahan. Atau dia ngasih
motivasi ketika aku mengeluarkan kata-kata yang down. Atau dia ngasih aku perhatian yang biasaaja tapi buatku itu
luar biasa karena yang ngasih perhatiannya dia, haha. Atau dia bersikap lucu
yang bisa membuat aku berbunga-bunga haha lebaaayy... NAMUN, sekarang aku
sedikit kehilangan perhatian itu. Its ok, sebenernya itu gak terlalu masalah.
Aku ga boleh ngerasa sedih ah. Dia kan ga pergi sebenernya. Dia ada koq. Dia hanya
sedang fokus terhadap cita-citanya. Hmm... Aku juga ah. Aku juga lagi fokus
sama cita-cita aku. Sekarang, aku harus tetap semangat. Kata-kata motivasi yang
selalu dia bilang harus aku aplikasikan, ga boleh berlaku ketika dia masih
deket. Tapi, harus tetap berlaku sampai kapanpun. Karena itu baik. Itu kebaikkan!!
Sekarang kan pola fikirnya mau dirubah. Jangan terlalu subjekif dalam melihat
sesuatu hal, khususnya subjektif kepada manusia. Karena manusia tidak memiliki
kuasa apapun. Tapi subjektiflah sama Allah. Dia Yang Maha Segalanya. Kepada manusia,
bersikaplah lebih objektif. Ambilah semua kebaikan yang bisa dijadikan motivasi
untuk kita. Insya Allah jadi ibadah buat dianya. Buat kita juga tentunya. Tapi jangan
ingin berharap lebih kepada manusianya itu yaa. Manusia itu hanya bisa ngasih HARKOS. Tapi
berharaplah sama Allah. SETUJUUU????
***
Aku bangga sama diriku. Aku merasa hebat. Aku juga bangga sama
dia. Dia adalah salah satu CiptaanNya yang indah. Semoga selalu memberikan
keindahan bagi siapapun, dimanapun dan kapanpun. Aamiin..
Btw, aku ga minta izin dulu nih sama dia buat nulis curhatan aku
tentang dia disini. Yaa meskipun orang yang baca ga tau orang yang dimaksud
tapikan kemungkinan tak terduga bisa saja terjadi. Tapi insyaa Allah dia ga
bakalan marah kalopun tau. Ya mudah2an aja. Aku hanya ingin berbagi cerita
ajaa. Kalo dia ga suka, aku mau MINTA MAAF YG SEBESAR-BESARNYA dari sekarang juga..
hehee :DDD
Oia, satu lagi..... Pada saat aku menulis semua ini....
Keadaanku hanya sedang merindukan dia.... hahahahahaha lebaaayyyyyy ^_^*
***
Oooh HATI, jangan bersedih. Dulu kau bilang butuh seorang motivator. Nah, dia uda datang dengan senang hati dan tentunya memberikan motivasi kepadamu. Bersyukurlah dia datang disaat yang tepat. Aplikasikanlah semua motivasi yang kamu dapat darinya, jangan hanya jadi teori!! agar semuanya tidak pernah sia-sia.
Oooh HATI, jangan bersedih. Kini motivator itu akan pergi. Bukan pergi selamanya koq. Dia hanya pergi sebentar yang meski entah kapan dia kembali membawa kabar. Bersiaplah, jika itu kabar baik ya Alhamdulillah berarti itu yang terbaik. Jika kabarnya itu sebaliknya, OKE kamu harus siap dan pasti itu juga yang terbaik. Semua kemungkinan dapat terjadi sayang.
Oooh HATI, bilanglah YES untuk MOTIVASI. dan BYE untuk MOTIVATOR.
Oooh HATI, sekarang bukan saatnya kamu bersedih. Sekarang saatnya kamu berjalan kedepan. Tatap dengan matamu. Arungi semua rintangan. Tentu semua harus karena Allah SWT. Hamasah^_^
Akhir kata, makasih udah mau-maunya baca tulisan ini. Yang
baiknya silahkan diambil, yang buruknya abaikan saja. Dan maaf banget
apabila ada salah-salah kata ataupun kalimat ataupun apapunlaah. Maklumlah namanya
juga catatan hati, ya semaunya hati nulisnya juga HEHE :DDD peace^_^
Udah dulu yaa.. baabaaaayyyy..
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Salam manis...